DUA SAHABAT


Ayah Intan adalah seorang kusir kereta. Dia menamai anaknya laki-laki yang kecil dengan nama kuda kesayangannya. Intan Besar tidur di kandangnya, sedangkan Intan kecil di tempat tidurnya yang nyaman di loteng tempat jerami di atas. Ketika kuda itu bangun di pagi hari, dia bangun dengan suara keras bagai gempa bumi, sehingga anak kecil itu juga terbangun. Intan mengendarai kuda itu ke pandai besi agar dibuatkan ladam baru, dan dia belajar menggosoknya dengan sisir dan sikat sampai kulitnya berkilauan bagai kain satin. Kuda besar dan anak itu adalah benar-benar sahabat karib. Suatu kali ketika ayah Intan sakit, kuda itu heran melihat tuan kecilnya masuk ke kandang pagi-pagi sekali.

“Aku ingin membantu ayah bila dia sakit,” kata anak laki-laki itu. Jadi diambilnya pakaian kuda, dipakaikannya dengan dibantu sedapat mungkin oleh Intan Besar. Dia membuka mulutnya untuk memasang kekang, menundukkan kepalanya untuk dapat dipasangkan kalung kuda lewat kepalanya. Mengikatkan kuda pada poros kereta adalah juga sebuah tugas sukar, tapi Intan bekerja seperti seorang pria dan memasang erat-erat setiap gelang besi dan gesper. “Suara gaduh apakah itu?” teriak ibu Intan sambil berlari ke jendela. Dilihatnya anak laki-laki kecil itu di dalam kereta sambil mengendarainya pergi. Polisi gemuk yang berdiri di sudut tertawa. “Kalian adalah pasangan yang bagus!” katanya. “Selamat padamu, Intan kecil!”



©2008 Children's Books Online: the Rosetta Project, Inc.; PO BOX 808; Searsport, Maine 04974; USA***